Halo teman-teman! Pagi ini, aku akan berbagi pengalaman seru riding menggunakan electric unicycle (EUC) di Jakarta. Transkrip ini diambil dari video YouTube yang aku buat, di mana aku mencoba format baru riding vlog dengan komentar langsung selama perjalanan. Tujuan dari video ini adalah agar kalian bisa merasakan seolah-olah ikut riding bersama aku, merasakan angin yang menerpa, suara kota, dan sensasi lainnya.

Perjalanan Menuju Car Free Day Sudirman

Pagi itu cerah, aku memulai perjalanan dari apartemen, melewati gang kecil dengan EUC-ku. Satpam sudah kenal baik dengan kendaraanku ini, bahkan tukang ojek online yang sering melihatku pun penasaran. Mengendarai EUC memang sering menarik perhatian, apalagi saat aku melaju di jalanan yang ramai.

Sensasi dan Teknik Riding

Mengendarai EUC memberikan kebebasan untuk bergerak dengan lancar di trotoar, terutama di area yang sudah mulai ramai tapi masih EUC-friendly seperti rute menuju perempatan kuningan. Di sini, aku sempat berhenti untuk lampu merah, lalu melaju dengan kecepatan yang terlihat kencang di kamera. Efek kamera 360 derajat sering membuat kecepatan terlihat lebih cepat dari yang sebenarnya, jadi walaupun terlihat “ngebut,” kenyataannya masih cukup aman dan terkendali.

Di jembatan Semanggi, aku menikmati salah satu spot favorit riding. Di sini, aku sering bolak-balik karena pemandangan gedung-gedung Jakarta yang megah memberikan kesan estetik. Riding di sini benar-benar terasa seperti terbang, walaupun sedikit terasa “wobble” – getaran kecil yang sering dirasakan pengendara EUC. Menurut Bli Kadek, seorang influencer EUC dari Bali, wobble biasanya disebabkan oleh pengendara, bukan dari kendaraannya. Teknik yang aku coba untuk mengatasi wobble adalah dengan menekan pedal lebih kuat di satu sisi.

Melintasi Lautan Manusia di Sudirman

Di Car Free Day Sudirman, ada lautan manusia. Walaupun ramai, aku berusaha menjaga kecepatan dan mematuhi aturan, yaitu maksimal 25 km/jam di sekitar pejalan kaki. Aku harus bermanuver di antara orang-orang, sesekali menghindari pelari di jalur sepeda.

Di sini juga ada “Citayam Fashion Week,” walaupun kini sudah mulai sepi. Aku mencoba turun tangga dengan hati-hati, menjaga kontrol penuh di sekitar anak-anak yang sering penasaran dengan EUC ini.

Momen Bersama Teman-Teman Biker dan Jody

Saat riding, ada momen seru ketika bertemu dengan Jody, teman yang juga riding dengan EUC. Kami sering memacu kecepatan bersama, berlomba-lomba dalam batas aman. Ada juga mas-mas pengendara motor KTM 390 yang terlihat santai dan tidak menganggap EUC kami sebagai saingan.

Kesimpulan

Riding menggunakan electric unicycle di Jakarta memberikan pengalaman unik dan menyenangkan. Mulai dari bertemu dengan beragam orang di jalan hingga menemukan spot-spot estetik yang seolah membawa kita terbang. Pengalaman ini memberikan kebebasan, rasa tenang, sekaligus tantangan untuk selalu menguasai kendaraan.

Sampai jumpa di cerita riding berikutnya!